Menu

Mode Gelap
Petani Diprank Cuaca, Penyuluh Harus Proaktif Pemimpin Baru: Asa Wujudkan Desa Cerdas dan Sehat Pemkab Kolaka Berkomitmen Wujudkan Kabupaten Sehat Pemkab Kolaka Laksanakan Aksi 4 Konvergensi Stunting Bachrun Labuta-Asrafil Melaju di Pilkada Muna Beramal Teratas

Colomnis

Asa Kehidupan, Selamat Datang Oktober

badge-check


 Asa Kehidupan, Selamat Datang Oktober Perbesar

Penulis:
Komjen Pol (P) Dr (HC) Andap Budhi Revianto, SIK., MH.
Pj. Gubernur Sulawesi Tenggara

Bulan Oktober. Salah satu bulan pada penanggalan syamsia. Bulan ke sepuluh tahun masehi. Satu dari tujuh bulan di masehi yang memiliki jumlah 31 hari. Bulan pembuka triwulan IV dalam siklus kalender kinerja tiga bulanan.

Pada awalnya, kata Oktober berasal dari bahasa latin ‘Octo’. Artinya delapan. Pada kalender Romawi, Oktober merupakan bulan ke delapan waktu itu. Tahun baru dirayakan pada bulan Maret. Bulan Januari dan Februari belum masuk dalam kalender. Dalam perkembangan perhitungan siklus waktu, dalam setahun terhitung 12 bulan. Januari dan Februari masuk dalam kalender masehi. Posisi bulan oktober berada pada urutan ke sepuluh atau hari ke 274 hingga 304 (atau hari ke 275 hingga 305 pada tahun kabisat).

Bahkan, bulan Oktober pada tahun 1582 di Benua Eropa hanya memiliki 21 hari saja. Tanggal 5 hingga 14 tidak dipakai. Hal itu terjadi atas kesepakatan Satu Dewan di Benua Eropa. Aksi protes berbagai kalangan atas kesepakan tersebut membuat Dewan itu kembali memutuskan bulan Oktober berjumlah 31 hari.

Itulah sedikit seluk beluk bulan Oktober. Lalu apa hikmah dibalik kedatangan bulan Oktober?

Selamat datang bulan Oktober. Oktober menjadi harapan baru kehidupan. Pada daerah subtropis, bulan Oktober merupakan awal memasuki musim gugur. Masa peralihan dari musim panas ke musim dingin. Perlahan suhu alam mengalami penurunan. Musim gugur diapit oleh musim panas dan musim dingin yakni antara September hingga Nopember. Setelah musim dingin, muncullah musim semi.

Sementara daerah tropis seperti Indonesia, bulan Oktober menjadi masa transisi. Daerah tropis hanya mengenal dua musim yakni musim hujan dan musim kemarau. Biasanya, pada daerah tropis, bulan Oktober menjadi waktu peralihan atau masa pancaroba menuju musim hujan. Sebuah titik balik kehidupan.

Bulan Oktober tiba dengan segenap harapan. Kita berharap, Oktober membawa angin segar dengan suasana yang khas.

Bagi banyak orang, Oktober adalah bulan yang penuh harapan dan kesempatan baru untuk dapat meraih pencapaian yang belum terwujud di bulan-bulan sebelumnya. Kehadirannya diharapkan memberikan semangat baru untuk melanjutkan dinamika perjalanan hidup dengan lebih bersemangat dan lebih optimis tentunya.

Selain menjadi awal dari musim gugur di beberapa bagian dunia, Oktober juga menyimpan banyak makna dan suasana emosional bagi mereka yang merayakan momen spesial seperti ulang tahun, perayaan, atau sekadar menikmati waktu bersama keluarga dan teman.

Selamat datang Oktober, tetaplah semangat hu ha. (@br)

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Petani Diprank Cuaca, Penyuluh Harus Proaktif

10 Desember 2024 - 16:23 WITA

Pemimpin Baru: Asa Wujudkan Desa Cerdas dan Sehat

2 Desember 2024 - 21:02 WITA

Pilkada Sultra 2024: Mencari Green Leadership

25 November 2024 - 21:12 WITA

Kesejahteraan Rakyat di Ujung Janji Paslon: Harapan atau Ilusi?

4 November 2024 - 22:54 WITA

Promosi Kesehatan Masa Remaja, Investasi Masa Depan Bangsa

29 Oktober 2024 - 01:57 WITA

Trending di Colomnis