WARTASUAR.COM, KOLAKA – Launching United Tractors (UT) School resmi digelar di SMKN 9 Kolaka, Rabu (20/8/2025). Acara ini dihadiri Bupati Kolaka H. Amri, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Tenggara, Dandim 1412 Kolaka, serta jajaran pimpinan UT School.
Momentum ini menjadi tonggak penting bagi penguatan pendidikan vokasi di Kabupaten Kolaka, khususnya dalam mempererat kolaborasi antara sekolah dan dunia industri.
Bupati Kolaka H. Amri memberikan apresiasi atas kehadiran UT School di Kolaka. Menurutnya, program yang dijalankan sangat terarah dan memberi manfaat nyata. “Saya melihat ini luar biasa, karena langsung dipraktikkan. Dari anak-anak siswa yang berpotensi untuk lanjut, apakah menjadi karyawan atau melanjutkan ke bangku kuliah, programnya lebih terarah dan tujuannya lebih jelas,” ujarnya.
Ia menegaskan, Kolaka memiliki sumber daya alam melimpah, namun sumber daya manusia juga harus diperkuat. “Harapannya, siswa yang direkrut melalui UT School harus melalui seleksi pemberkasan, seleksi fisik yang dibimbing oleh Pak Dandim, lalu masuk ke bangku praktikum materi. Terakhir mereka diwisuda dan mendapat sertifikat. Nah, itu yang memudahkan ketika mereka direkrut kerja,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra, Prof. Aris Badalah berharap dunia industri harus lebih banyak lagi untuk berkolaborasi di bidang pendidikan. “Saat ini kami membawahi sekitar 600 SMA, SMK, dan SLB, dan 200 di antaranya adalah SMK. Tentu ini menjadi potensi, bukan saja di SMK 9, tapi juga di banyak SMK lain yang ada di Sultra,” ujarnya.
Ia menambahkan, kolaborasi tidak hanya terkait dengan industri, tetapi juga mencakup berbagai jenis SMK. “Saya kira kita perlu koordinasi produksi energi lebih jauh bersama bapak-ibu pimpinan satuan pendidikan, termasuk kajian informasi yang alhamdulillah sampai hari ini bisa kita lakukan. Tentu saya sebagai Kepala Pendidikan dan Kebudayaan Sultra percaya hasilnya ini, karena ke depan di dunia industri orang tidak lagi mencari ijazah semata, tetapi kompetensi. Kita berharap hal ini akan menghasilkan tenaga kerja yang profesional dan tentu juga akan bermanfaat bagi masyarakat, khususnya masyarakat provinsi Sulawesi Tenggara,” ujarnya.
Prof. Aris menambahkan, pihaknya memberikan apresiasi kepada SMK 9 Kolaka yang telah menjadi pelopor. “Terima kasih panitia dari SMK 9 setelah membangun inisiasi dan bekerja keras sehingga acara ini bisa terselenggara dengan baik. Kita berharap ini bukan yang pertama kalinya, dan di SMK lain yang ada di sini akan menjadi best practice bagi SMK yang lain. Hari ini kami ada sekitar 22 SMA dan SMK, nanti SMK 9 bisa menjadi contoh yang baik untuk kita terapkan di SMK-SMK yang lain,” jelasnya.
Direktur UT, Ari Sutrisno menambahkan, bahwa lulusan SMK yang mengikuti UT School diharapkan memiliki daya saing lebih tinggi. “Harapannya, lulusan-lulusan dari SMK ini dapat meningkatkan kapasitas diri. Selain memiliki karakter yang baik, para lulusan juga dibekali sertifikasi sebagai mekanik alat berat di bawah BNSP. Sertifikasi tersebut menjadi satu paket sehingga tidak heran apabila hampir 100% lulusan dapat langsung berperan sebagai tenaga kerja. Hal ini tentu tidak lepas dari peran serta seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah hingga dunia kerja. Oleh karena itu, mudah-mudahan semuanya berjalan dengan baik,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, selama tiga tahun terakhir kegiatan UT School biasanya dilaksanakan di kantor, misalnya di Makassar dan Manado. Namun, kali ini untuk pertama kalinya kegiatan tersebut digelar di sekolah, tepatnya di SMK 9 Kolaka.
Menurut Ari, pelaksanaan di sekolah bertujuan mempercepat pembentukan karakter siswa. “Dengan begitu, prototipe ini akan menjadi standar kita ke depan untuk membangun industri. Mudah-mudahan Allah memberkahi segala ikhtiar kita sehingga semuanya berjalan dengan baik,” tambahnya.
Ia juga memberikan apresiasi khusus kepada SMK 9 Kolaka. “Pemilihan ini dilakukan melalui seleksi yang ketat, dan tidak semua sekolah mendapatkan kesempatan untuk menjadi tuan rumah secara penuh. Salah satu kriteria utama adalah semangat untuk menjadi lebih baik. Semoga SMK 9 benar-benar bisa menjadi contoh bagi sekolah lain,” tandasnya.
Sementara itu,, Ketua Yayasan Karya Bakti UT School, Endang Tri Handajani mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk terus menghadirkan manfaat nyata bagi generasi muda Indonesia melalui bidang pendidikan.
Ia mengungkapkan, keberadaan yayasan ini berawal dari keprihatinan terhadap kondisi dunia kerja yang tidak sejalan. “Waktu itu mencari tenaga kerja sulit, padahal banyak lulusan juga kesulitan mendapatkan pekerjaan. Dunia seakan tidak nyambung, yang butuh pekerja sulit, yang mencari pekerjaan juga sulit. Dari situlah lahir gagasan untuk menjembatani dua sisi ini,” jelasnya.
Menurutnya, Yayasan Karya Bakti UT School hadir sebagai wujud tanggung jawab sosiasial di bidang pendidikan. Melalui konsep link and match, yayasan berupaya menghubungkan kebutuhan industri dengan kompetensi lulusan sekolah kejuruan.
“Pemerintah sudah memikirkan konsep link and match, kami hanya mencoba menurunkannya menjadi sesuatu yang nyata. Maka lahirlah program ini agar benar-benar bisa dirasakan manfaatnya oleh anak-anak muda kita,” paparnya.
Ia juga memnerikan apresiasinya kepada Kepala Sekolah SMKN 9 Kolaka yang telah membuka ruang kolaborasi. Ia berharap program ini tidak hanya sebatas kelas teaching factory, tetapi bisa menjadi energi positif yang menular ke seluruh warga sekolah.
“Semoga keberadaan program ini benar-benar bermanfaat, membangun karakter, dan menjadi ‘virus positif’ untuk semua,” tutupnya. (hrn)
