WARTASUAR.COM. Kendari – Deklarasi kampanye damai di Konawe, diwarnai ketegangan antara kubu KPU dan tim pemenangan Paslon Bupati dan Wakil Bupati Harmin Ramba-Dessy Indah Rahmat. Hal ini ditengarai, lantaran Paslon berakronim Hadir itu tidak menghadiri deklarasi dan hanya mengirim timnya.
Dalam video durasi 1 menit 37 detik yang diterima awak media ini, memperlihatkan antara salah satu Komisioner KPU Konawe dan tim pemenangan atau yang mewakili Paslon Harmin-Dessy sempat beradu argumen.
Menurut perwakilan Paslon Harmin-Ramba, sebelum kegiatan deklarasi kampanye damai, pihaknya sudah lebih dulu berkoordinasi dengan KPU Konawe terkait paslon wajib hadir atau tidak. “Yang menjadi panglima kita aturan, dan sebelum kegiatan saya berkoordinasi dengan Komisioner KPU,” ucapnya.
Mendengar pernyataan perwakilan Paslon Harmin-Ramba, salah satu Komisioner KPU Konawe menyahuti, dan membenarkan Harmin-Dessy sudah berkoordinasi. Namun menurutnya, hal itu harusnya tidak menghalangi Harmin dan Dessy untuk mengikuti deklarasi. “Koordinasinya adalah, apakah wajib untuk dihadiri, (jawaban KPU) tidak wajib (hadir) itu clear kan?. Tapi, apakah boleh tim sukses pasangan calon bersanding (di panggung deklarasi) dengan pasangan calon lain. Nah ini yang kita diskusikan tidak boleh,” katanya.
Dia menegaskan lagi, bahwa apapun yang menjadi putusan KPU, patut diikuti. “Sekarang anda paslon atau bukan. Kalau anda mau ciptakan kampanye damai ikuti aturan KPU,” paparnya.
Sementara itu, informasi yang dihimpun awak media ini, diketahui bermula adanya protes salah satu kandidat perihal tidak hadirnya Paslon Hadir. Mereka tidak mau paslon Harmin-Dessy diwakili diatas panggung deklarasi. Mereka juga melayangkan protes kepada KPU disertai ancaman untuk mengutus timnya saja untuk naik ke panggung deklarasi kampanye damai mewakili paslon.
Dari situ kemudian, terjadi perdebatan baik dari KPU Konawe, perwakilan Paslon Harmin-Ramba, dan kedua Paslon lainnya yakni Yusran Akbar-Syamsul Ibrahim, dan Rusdianto-Fahcri Pahlevi Konggoasa. (dam)