Menu

Mode Gelap
Petani Diprank Cuaca, Penyuluh Harus Proaktif Pemimpin Baru: Asa Wujudkan Desa Cerdas dan Sehat Pemkab Kolaka Berkomitmen Wujudkan Kabupaten Sehat Pemkab Kolaka Laksanakan Aksi 4 Konvergensi Stunting Bachrun Labuta-Asrafil Melaju di Pilkada Muna Beramal Teratas

Politik

Deklarasi Kampanye Damai di Muna Berjalan Panas

badge-check


 Detik-Detik Keterangan Terjadi Saat Deklarasi Damai Yang Dilakukan Paslon Bupati dan Wakil Bupati Muna. FOTO: Ahmad Perbesar

Detik-Detik Keterangan Terjadi Saat Deklarasi Damai Yang Dilakukan Paslon Bupati dan Wakil Bupati Muna. FOTO: Ahmad

WARTASUAR.COM, Muna – Seharusnya damai, tapi deklarasi kampanye damai di Muna malah berlangsung dalam ketegangan. Sebabnya, salah satu calon bupati Abdul Rahman mengintervensi prosesi ini dengan menyebutnya sebagai seremonial belaka. Ia geram, usai menuding adanya intimidasi salah satu calon kepada ASN.

Deklarasi kampanye damai Pilkada Muna berlangsung di pelataran rumah adat Barughano Wuna, dihadiri lima calon bupati. Saat acara tengah berjalan, Abdul Rahman spontan berbicara dan mengaku keluarganya yang berstatus ASN Pemkab Muna mendapat intimidasi. Ia juga mengklaim banyak dapat keluhan dari ASN Pemkab Muna bahwa mereka mendapat tekanan dari atasannya sehingga mereka tidak dapat melakukan silaturahmi. “Adik saya yang PNS dilarang bertemu dengan saya karena adanya tekanan dari birokrasi pemerintahan. Disini saya hadir untuk menegakkan hukum dan keadilan,” ungkapnya dengan nada protes, Selasa (24/9).

Ia menjadi semakin sungut karena melihat pada deklarasi tersebut, diikuti oleh ASN Pemkab Muna. Padahal harusnya kata Rahman, deklarasi damai tersebut dilaksanakan dengan serius, bukan sekedar seremonial. “Ini disini ada camat. Tentu mereka ada ini karena ada tekanan terhadap ASN. Ini fakta yang saya katakan. Untuk apa kita tanda tangan ini (kesepakatan deklarasi damai) tetapi masih ada (intimidasi) seperti itu,” ucapnya.

Reaksi Rahman tersebut langsung direspon calon wakil bupati Muna, Asrafil dengan tegas meminta KPU Muna melanjutkan deklarasi dan mengabaikan pernyataan Abdul Rahman. “Kita lanjut saja, waktu ini,” ucapnya, disambut reaksi panas dari Rahman.

Kemudian, calon bupati nomor urut tiga, Laode Kardini mencoba menengahi kedua Paslon yang nyaris berseteru tersebut. ” Cukup, cukup. Tolong mana Panwas. Bawaslu mana,” katanya.

Ditempat yang sama, Ketua KPU Muna, LM Askar Ady Jaya menegaskan deklarasi kampanye damai yang digelar tersebut bukan hanya sekedar seremonial. Tetapi wajib bagi seluruh Paslon menaati komitmennya yang telah disepakati bersama dengan cara melakukan penandatanganan kesepakatan damai. “Tanggal 25 September kampanye sudah dimulai. Kami berharap Pilkada berjalan sejuk, aman dan lancar,” pungkasnya. (mad)

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

ASMARA Ajak Milenial Ikut Berperan Dalam Pilkada

23 November 2024 - 11:12 WITA

Ingin Beasiswa Hingga Doktor? Pilihannya Beramal

23 Oktober 2024 - 07:46 WITA

Abd Azis – Yosep Sahaka Adalah Solusi, Bukan Sekedar Janji

4 Oktober 2024 - 07:43 WITA

Paslon ASR-Hugua Dinilai Tepat Pimpin Sultra

1 Oktober 2024 - 09:20 WITA

Berkunjung ke Pasar Tanggetada, Paslon JADI Disambut Hangat Warga

1 Oktober 2024 - 08:07 WITA

Trending di Politik