Menu

Mode Gelap
Rektor UHO Prof Armid Sebelum Wafat, Sempat Rayakan Dies Natal Kadisdikbud Sultra : SMK 9 Kolaka Jadi Contoh Sinergi Pendidikan dan Industri Bupati Kolaka H.Amri Kick off Liga Soeratin U-15 Sultra 2025 Wagub Kembali Tekankan Pentingnya Disiplin bagi ASN Pemkot Kendari Siapkan Tiga Lokasi untuk Pembangunan Pusat Layanan Gizi Pemprov Gelar Sunatan Massal Gratis bagi Anak Pra Sejahtera

Politik

Deklarasi Kampanye Damai di Muna Berjalan Panas

badge-check


 Detik-Detik Keterangan Terjadi Saat Deklarasi Damai Yang Dilakukan Paslon Bupati dan Wakil Bupati Muna. FOTO: Ahmad Perbesar

Detik-Detik Keterangan Terjadi Saat Deklarasi Damai Yang Dilakukan Paslon Bupati dan Wakil Bupati Muna. FOTO: Ahmad

WARTASUAR.COM, Muna – Seharusnya damai, tapi deklarasi kampanye damai di Muna malah berlangsung dalam ketegangan. Sebabnya, salah satu calon bupati Abdul Rahman mengintervensi prosesi ini dengan menyebutnya sebagai seremonial belaka. Ia geram, usai menuding adanya intimidasi salah satu calon kepada ASN.

Deklarasi kampanye damai Pilkada Muna berlangsung di pelataran rumah adat Barughano Wuna, dihadiri lima calon bupati. Saat acara tengah berjalan, Abdul Rahman spontan berbicara dan mengaku keluarganya yang berstatus ASN Pemkab Muna mendapat intimidasi. Ia juga mengklaim banyak dapat keluhan dari ASN Pemkab Muna bahwa mereka mendapat tekanan dari atasannya sehingga mereka tidak dapat melakukan silaturahmi. “Adik saya yang PNS dilarang bertemu dengan saya karena adanya tekanan dari birokrasi pemerintahan. Disini saya hadir untuk menegakkan hukum dan keadilan,” ungkapnya dengan nada protes, Selasa (24/9).

Ia menjadi semakin sungut karena melihat pada deklarasi tersebut, diikuti oleh ASN Pemkab Muna. Padahal harusnya kata Rahman, deklarasi damai tersebut dilaksanakan dengan serius, bukan sekedar seremonial. “Ini disini ada camat. Tentu mereka ada ini karena ada tekanan terhadap ASN. Ini fakta yang saya katakan. Untuk apa kita tanda tangan ini (kesepakatan deklarasi damai) tetapi masih ada (intimidasi) seperti itu,” ucapnya.

Reaksi Rahman tersebut langsung direspon calon wakil bupati Muna, Asrafil dengan tegas meminta KPU Muna melanjutkan deklarasi dan mengabaikan pernyataan Abdul Rahman. “Kita lanjut saja, waktu ini,” ucapnya, disambut reaksi panas dari Rahman.

Kemudian, calon bupati nomor urut tiga, Laode Kardini mencoba menengahi kedua Paslon yang nyaris berseteru tersebut. ” Cukup, cukup. Tolong mana Panwas. Bawaslu mana,” katanya.

Ditempat yang sama, Ketua KPU Muna, LM Askar Ady Jaya menegaskan deklarasi kampanye damai yang digelar tersebut bukan hanya sekedar seremonial. Tetapi wajib bagi seluruh Paslon menaati komitmennya yang telah disepakati bersama dengan cara melakukan penandatanganan kesepakatan damai. “Tanggal 25 September kampanye sudah dimulai. Kami berharap Pilkada berjalan sejuk, aman dan lancar,” pungkasnya. (mad)

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Usai Bertemu Bahlil, Musda Golkar Sulsel BakalDigelar

17 Juli 2025 - 10:42 WITA

PSI Ubah Logo dari Mawar Jadi Gajah

17 Juli 2025 - 10:28 WITA

ASMARA Ajak Milenial Ikut Berperan Dalam Pilkada

23 November 2024 - 11:12 WITA

Ingin Beasiswa Hingga Doktor? Pilihannya Beramal

23 Oktober 2024 - 07:46 WITA

Abd Azis – Yosep Sahaka Adalah Solusi, Bukan Sekedar Janji

4 Oktober 2024 - 07:43 WITA

Trending di Politik