WARTASUAR.COM, Kolaka – Perusahaan-perusahaan tambang di wilayah Kolaka seharusnya mencontoh PT Ceria Nugraha Indotama (Ceria Group). PT Ceria telah membuktikan diri sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan resminya memproduksi ferronickel (FeNi) perdana dari Smelter Merah Putih di Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka pada 27 April 2025. Hal itu diungkapkan Wakil Ketua DPRD Kolaka Syaifullah Halik.
Ia menilai, momen bersejarah ini menjadi bukti komitmen PT Ceria membangun industri nikel berkelanjutan di Bumi Mekongga. “Alhamdulillah PT Ceria sudah melakukan produksi perdana ferronickel. Tentu ini adalah harapan masyarakat Kolaka. Saya sebagai perwakilan masyarakat Kecamatan Samaturu, Wolo, dan Iwoimendaa sangat mengapresiasi manajamen PT Ceria yang telah membuktikan janjinya kepada masyarakat Kolaka,” kata Syaifullah Halik di ruang kerjanya, Rabu (7/5).

Ketua DPRD Kolaka periode 2019-2024 itu menyebut adanya Smelter Merah Putih merupakan bukti keseriusan manajemen PT Ceria mengimplementasikan program hirilisasi sesuai Asta Cita dari program Presiden RI Prabowo Subianto. Syaifullah berharap dengan beroperasinya smelter Merah Putih dapat menciptakan multiplier effect bagi masyarakat di Kabupaten Kolaka, khususnya yang berada di kawasan Proyek Strategis Nasional (PSN) itu. “Kita berharap adanya smelter ini menjadi cikal bakal PT Ceria untuk terus meningkatkan kontribusinya terhadap negara dan daerah. Alhamdulillah sejauh ini PT Ceria sudah banyak berkontribusi kepada masyarakat dan daerah khususnya di Kabupaten Kolaka,” ujar legislator Partai Gerindra itu.
Ia mengatakan, komitmen PT Ceria perlu dicontoh oleh PSN lain yang ada di Kabupaten Kolaka. “Perusahaan lain jangan hanya janji-janji kepada masyarakat Kabupaten Kolaka tapi sampai hari ini juga belum ada progres yang jelas. Alhamdulillah, PT Ceria hari ini sudah membuktikan itu, dan luar biasanya PT Ceria ini murni investasi Merah Putih,” katanya.
PT Ceria juga dinilai memiliki kontribusi besar terhadap pembangunan Kabupaten Kolaka. Sebagai perwakilan masyarakat di wilayah operasi PT Ceria, Syaifullan melihat keseriusan perusahaan, meskipun perjalanannya penuh dinamika. “Kami berharap terkait dengan kontribusi dengan tenaga kerja lokal untuk terus ditingkatkan. Termasuk pemberdayaan pengusaha lokal, itu sudah ada Perda-nya. Kami juga berterima kasih kepada PT Ceria bahwa tenaga kerja asing di sana sangat sedikit sekali dibandingkan dengan perusahaan lain yang ada di Kolaka ini. TKA disana itu hanya datang untuk memasang alat di pabrik dan setelah itu ilmunya mereka transfer kepada pekerja lokal. Saya melihat ini juga bagian dari komitmen manajemen PT Ceria untuk memberdayakan tenaga kerja lokal,” jelasnya.
Ada satu hal yang luar biasa yang dilakukan owner PT Ceria, kata Syaifullah, yakni PT Ceria telah mengirim beberapa anak-anak Kolaka untuk belajar teknologi di China. Ia sangat mengapresiasi langkah tersebut. Tak hanya sekadar menyerap tenaga kerja tapi menyiapkan SDM lokal yang handal dan profesional. Dengan SDM yang hebat, maka pembangunan Kolaka yang berkesinambungan dan kompetitif akan tercipta.
“Itikad baik PT Ceria sangat luar biasa. Mereka memang lebih memprioritaskan SDM lokal ketimbang TKA. Benar membangun dari daerah demi masa depan bangsa yang lebih maju. Kalau SDM kuat, pasti kita akan berdaya saing, handal dan bisa lebih profesional. Olehnya itu, sepatutnya kita memberi support kepada PT Ceria,” katanya.
Terkait masalah lahan dan lingkungan pada perusahaan tambang pasti tak bisa dihindari. Tapi PT Ceria mampu meminimalisir persoalan-persoalan tersebut. “Mereka melakukan pendekatan persuasif dengan membangun komunikasi intensif sehingga kejadian-kejadian yang tidak diinginkan bisa diminimalisir,” ujar dia.
Kontribusi PT Ceria dapat dirasakan langsung masyarakat, seperti pemberdayaan masyarakat dan bantuan pupuk pertanian di lingkar tambang melalui progam pengembangan dan pemberdayaan masyatakat (PPM). “Kami dari Partai Gerindra menyampaikan terima kasih kepada PT Ceria karena ini sangat mendukung program Presiden RI terkait dengan ketahanan pangan. Karena program pemberdayaan yang dilakukan oleh PT Ceria ini bersentuhan langsung dengan ketahanan pangan terkait dengan pemberian bantuan pupuk kepada para petani,” ungkap Syaifullah.
“Saya kira smelter merah putih ini menjadi stimulan bagi pengusaha tanah air untuk berinvestasi di daerah. Kita dorong mereka untuk mengeksplorasi sumber daya alam. Sekali lagi terima kasih kepada PT Ceria yang telah memberikan bukti dengan melakukan produksi perdana,” pungkas Anggota DPRD Kolaka tiga periode itu. (kal)