WARTASUAR.COM, Kolaka – Pasangan Amri Jamaluddin – Husmaluddin (Beramal) diklaim oleh lembaga survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) memiliki tingkat keterpilihan tertinggi. Pada survei yang dilakukan mulai 27 Juli hingga 4 Agustus lalu itu, pasangan Beramal dipilih oleh 44,5 persen responden, dibanding calon lainnya yang mengantongi hasil 34,1 persen, 5,5 dan 2,6 persen.
Pada survei ini, SMRC masih menyertakan 4 bakal calon sebagai variabel yang dipilih oleh responden. Survei dilakukan pada masyarakat Kolaka yang telah mengantongi hak pilih, dengan jumlah sampel sebanyak 410 orang yang dipilih dengan metode multistage random sampling dengan jumlah proporsional. Tingkat margin of error sebesar 5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka.
Survei SMRC juga mengungkapkan, dari baik pada model pemilihan 8, 4, 3 dan 2 nama untuk calon bupati, nama Amri Jamaluddin selalu berada di posisi teratas. Begitu pula untuk calon wakil bupati, Husmaluddin menduduki posisi teratas pada simulasi yang dilakukan secara semi terbuka. “Ada 68,1 persen pemilih belum dapat menyebutkan pilihan calon bupati secara spontan. Dalam jawaban spontan, Amri Jamaluddin mendapat dukungan tertinggi 19 persen. Dalam simulasi semi terbuka (responden ditunjukkan daftar 14 nama calon bupati dan boleh memilih nama lain di luar daftar), Amri Jamaluddin mendapat
dukungan tertinggi 37,1 persen,” ungkap SMRC dalam hasil surveinya.
Kesimpulan lain yang disampaikan oleh SMRC melalui surveinya ini, menyebutkan masyarakat Kolaka memilih pemimpin yang jujur, bersih dari korupsi dan perhatian pada rakyat. Namun SMRC juga mengingatkan kepada para kandidat Pilbup Kolaka, bahwa hasil survei yang dilakukan masih berpotensi untuk berubah. “Pilihan belum stabil. Ada sekitar 39 persen dari pemilih yang sudah mendukung calon, menyatakan masih besar kemungkinan untuk mengubah pilihan,” seperti dikutip dari hasil survei SMRC.
Amri Jamaluddin yang dimintai pendapatnya mengenai hasil survei itu, mengatakan hasil survei itu dijadikan salah satu bahan evaluasi. Ia menilai selama ini survei yang dilakukan SMRC selalu dilakukan dengan profesionalisme tinggi. Buktinya, meski hasil SMRC menempatkan ia diposisi tertinggi, namun ia sama sekali tidak pernah melakukan kontak dan komunikasi dengan lembaga survei nasional itu.
“Lembaga yang dirilis kemarin itu kita juga tidak tahu kalau lagi disurvei, karena kami tidak pernah melakukan kontrak dengan lembaga survei itu. Dan sekali lagi kami tidak pernah ada komunikasi, tiba-tiba saya disampaikan ada hasil survei dari lembaga survei tersebut, bahwa ini hasil survei mereka dirilis di akhir bulan Agustus kemarin menempatkan Paslon Beramal tertinggi dibanding paslon lain. Alhamdulillah tren Beramal bisa naik, ini mungkin karena program dan visi misi yang kami tawarkan memang bermanfaat untuk masyarakat Kolaka,” ungkapnya, Rabu malam (4/9). (hrn/ema)