WARTASUAR.COM, Muna – Salah seorang pemuda warga desa Lakologou, kecamatan Tongkuno, LF (20) merenggang nyawa pada seutai tali yang menggelantung didalam rumah kosong desa Oelongko kecamatan Bone, Selasa (6/8) sekira pukul 8.00 Wita. Pasalnya pemuda yang dimabuk cinta ini nekat mengakhiri hidup didepan kekasih pujaannya setelah keduanya bertengkar di rumah kosong milik La Uwi pagi itu.
Kapolres Muna, AKBP Indra Sandy Purnama Sakti melalui Kasi Humas, Ipda, Akhmad Amin Harun mengatakan, awal kejadian bermula pada Selasa (6/8) dinihari sekira pukul 02.30 Wita korban bersama kekasihnya singgah dirumah kosong untuk menginap.
Saat matahari pagi mulai bersinar, kedua sejoli itu terlibat pertengkaran hebat, tiba-tiba korban masuk ke salah satu ruang kamar rumah kosong tersebut dan mengancam apabila pacarnya mendekat, dia akan gantung diri. “Saya mau gantung diri, lalu korban kembali berkata, jangan tahan, saya mau gantung diri. Sambil mengayunkan pisau dapur ke arah sang pacar,” ucap perwira pertama Polri tersebut sembari menirukan ucapan korban.
Kemudian, setelah mengancam kekasihnya itu, korban semakin gelap mata dan hal yang tidak pernah terbayangkan pun terjadi. “Tiba-tiba korban memasukan lehernya pada tali yang sudah dibuat melingkar. Kemudian dia merendahkan diri sehingga tali melilit leher korban. Pacar korban mencoba menolong tapi dia tidak mampu dan lari keluar rumah meminta pertolongan warga,” kata Akhmad.
Selanjutnya, warga sekitar yang mendengar teriakan Sinta, langsung datang menolong korban. Namun pertolongan warga pagi itu sudah tidak bisa menyelamatkan nyawa korban karena leher korban sudah terlilit tali. ”
La Baiji datang berusaha untuk menolong, tapi saat melihat korban tergantung, La Biji takut untuk melepas korban. Dia kemudian melaporkan hal tersebut ke polisi. Tidak lama kemudian, muncul seorang pria dan langsung memutuskan tali yang melilit di leher korban,” katanya
Lanjut Akhmad, warga sekitar membawa jasat korban ke rumah sakit setempat. “Berdasarkan hasil pemeriksaan visum etrepertum oleh pihak medis tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Korban pun dimakamkan di desanya,” pungkasnya. (mad)