WARTASUAR.COM, MUNA – Bupati Muna, Bachrun Labuta mensuport rencana pembangunan kawasan pariwisata terpadu di Muna. Pasalnya, rencana proyek tersebut saat ini masih dalam tahap desain yang dilakukan Balai Penataan Bangunan, Prasarana, dan Kawasan (BPBPK) Sultra.
Bachrun mengaku telah mengetahui rencana BPBPK Sultra tersebut ingin membangun kawasan pariwisata terpadu di wilayah kota Raha yang dikawal Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Ridwan Bae meskipun dirinya tidak dilibatkan saat mendesain rencana proyek pariwisata tersebut.
“Saya sudah dengar dan baca di media terkait hal itu (rencana pembangunan kawasan pariwisata terpadu di kota Raha). Namun saya belum tahu dimana titik lokasinya karena saya tidak dilibatkan disitu. Namun pada intinya, kalau untuk kebaikan saya tetap mendukung. Apalagi hal tersebut untuk kesejahteraan masyarakat dan kemajuan pembangunan daerah,” kata Bachrun saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (11/8).
Sebelumnya pada Jumat 1 Agustus lalu, Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Ridwan Bae mengunjungi kantor BPBPK Sultra di Kendari untuk melihat rancangan desain penataan kawasan pariwisata terpadu kota Raha. Mantan Bupati Muna dua periode tersebut disambut oleh Kepala BPBPK Sultra, Tarso. Di kantor tersebut, Ridwan Bae diperlihatkan peta serta gambar rancangan kawasan pariwisata terpadu yang akan dibangun di bypass Raha nantinya.
Menurut Ridwan, pembangunan kawasan pariwisata terpadu kota Raha tidak boleh menggunakan pola lama. Dalam artian bahwa indah dilihat diatas kertas, namun fungsinya sepi dari aktifitas masyarakat. “Kawasan wisata harus menjadi ruang bagi semua orang, wisatawan termasuk pelaku UMKM, hingga warga kota Raha sendiri,” ucapnya.
Terkait konsep kawasan pariwisata tersebut kata Ridwan yakni mencakup wisata air, fasilitas publik, ruang terbuka hijau, toilet umum yang representatif dan jalur pedestrian yang ramah lingkungan. “Desain kawasan pariwisata ini harus mampu menghidupkan pergerakan ekonomi, sosial dan lingkungan secara serentak. Makanya yang kami inginkan memastikan kawasan ini bukan hanya indah dipandang, tapi benar-benar hidup,” ujarnya.
Ridwan menegaskan dirinya akan terus mengawal pembangunan kawasan pariwisata terpadu tersebut.
“Program ini harus berpihak pada masyarakat dan berwawasan lingkungan. Jangan sampai kawasan yang dibangun ini hanya jadi monumen beton tanpa ruh,” pungkasnya. (mad)
Facebook Comments Box