WARTASUAR.COM, KENDARI – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari menunjukkan keseriusannya dalam mendukung program nasional pemenuhan gizi masyarakat.
Hal ini dibuktikan dengan pengusulan tiga lokasi strategis untuk pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang ditetapkan berada di Kecamatan Puuwatu, Wua-wua, dan Kendari Barat.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kendari, Amir Hasan, mengatakan lahan yang diajukan seluruhnya merupakan aset milik Pemkot Kendari. Menurutnya, Pemkot memastikan aspek legalitas dan kesiapan lahan agar pembangunan SPPG bisa segera direalisasikan tanpa hambatan. “Untuk Kecamatan Puuwatu luas lahannya 2.700 meter persegi, bersertifikat, dan berada di kawasan pemukiman. Di Kecamatan Wua-wua luasnya 1.300 meter persegi dengan status penguasaan fisik, saat ini sedang proses sertifikasi. Sementara di Kecamatan Kendari Barat luas 1.225 meter persegi dan sudah memiliki sertifikat resmi,” ungkapnya, Rabu (20/8).
Tak hanya itu, Amir Hasan menegaskan, kehadiran SPPG di Kendari akan menjadi layanan penting untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, terutama kalangan rentan seperti siswa sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. “SPPG ini bukan hanya sekadar program pembangunan fisik, tetapi investasi jangka panjang bagi generasi masa depan. Kendari membutuhkan pusat layanan gizi yang terintegrasi agar masyarakat lebih mudah mendapatkan pendampingan, edukasi, sekaligus pelayanan gizi yang memadai,” ungkapnya.
Dengan dukungan Pemkot Kendari, Amir Hasan optimistis pembangunan tiga lokasi baru tersebut akan semakin memperluas jangkauan layanan gizi dan mendukung upaya pemerintah pusat menekan angka stunting. “Kami ingin memastikan masyarakat Kota Kendari tumbuh sehat, kuat, dan cerdas. Dengan adanya SPPG di tiga titik ini, akses pelayanan gizi akan lebih merata dan berdampak langsung pada peningkatan kualitas hidup warga,” tutupnya.
Sebelumnya, Sekda Provinsi Sultra, Asrun Lio, menyampaikan bahwa Sulawesi Tenggara mendapat jatah pembangunan 51 SPPG, dengan kuota masing-masing tiga unit untuk 17 kabupaten kota. Ia menyebut layanan ini akan melayani sekitar 3.000 siswa serta ribuan ibu hamil, ibu menyusui, balita, hingga masyarakat umum.
Untuk diketahui, saat ini tercatat sudah ada 30 SPPG aktif di Sultra, termasuk 12 di Kota Kendari. Jumlah itu akan bertambah seiring target operasional 42 SPPG pada Agustus ini. Kendati demikian, Kabupaten Konawe Kepulauan dan Buton Utara masih belum memiliki SPPG. (dam)



















